Kejanggalan gaji pilot Lion Air, Captain Bhavye Suneja masih terus ditelusuri. Bhavye adalah pilot pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di laut Karawang.


JawaPos.com - Kejanggalan gaji pilot Lion Air, Captain Bhavye Suneja masih terus ditelusuri. Bhavye diketahui mengemudikan pesawat  Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10).

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri menyatakan akan mengecek dokumen ketenagakerjaan perihal kebenaran gaji pilot kepada pihak Lion Air. Pasalnya, pihak BPJS menyatakan adanya ketidaksinambungan data yaitu sebesar Rp 3,7 juta.

"Kalau itu (soal gaji) nanti kita cek dulu," ujar Hanif, di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (2/11).

Hanif menyatakan telah menyuruh pihaknya yaitu Dirjen Direktur Pengupahan Kemnaker dan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3), untuk mengonfirmasi.

Selain itu, Hanif menjanjikan akan memastikan data ketenagakerjaan semua penumpang pesawat Lion Air yang menjadi korban agar ahli waris mendapatkan haknya. Bahkan, Hanif akan begerak juga ke perusahaan-perusahaan terkait.

"Untuk ngecek korban-korban yang berstatus pekerja dalam arti memiliki hubungan kerja dengan perusahaan-perusahaan tertentu, kalau yang menjadi korban dia statusnya pekerja, dia memilki sejumlah hak tertentu yang harus diterima ahli waris," ungkapnya.

Sebelumnya, kejanggalan ini katanya sempat disampaikan ke pihak Lion Air melalui surat teguran. Manajemen maskapai tersebut kabarnya akan memenuhi dan menyesuaikan upah secara bertahap.

"Jadi gajinya mungkin Rp 3 juta, kemudian Rp 5 juta, secara bertahap. Tapi belum proses penyesuaian, sudah terjadi kecelakaan (jatuhnya pesawat Lion Air JT 610)," ucap Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto .

Soal kapan uang dari BPJS Ketenagakerjaan akan dicairkan untuk para pilot hingga teknisi di pesawat nahas Lion Air JT 610, Agus mengaku menunggu hasil identifikasi korban di RS Polri.

"Jadi ini kita siapkan pararel, kita siapkan semua, surat hasil identifikasi langsung kita bayarkan, satu dua hari kita lakukan," pungkas Agus.

READ SOURCE